Selama
lebih kurang 3 minggu gue dan partner pernah merawat 4 ekor bayi
kucing tanpa induk yang kami temukan dalam kardus di pinggir jalan. 2
ekor mati di samping rumah gue kemudian 2 ekor lagi saya bawa ke
rumah partner untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik di sana.
Setiap hari kami bekerja sama bergantian merawatnya bagai merawat
bayi kami sendiri. Ketika bayi kucing terakhir yang kami rawat
tersebut akhirnya mati, kami sangat terpukul.
Dalam
perjalanan gue pulang ke rumah di malam hari kami kehilangan bayi
kucing terakhir itu, angkot yang gue naikin berisi beberapa orang
penumpang. Di tengah jalan gue nyimak sebuah pembicaraan ringan dari
2 penumpang yang adalah 2 lelaki paruh baya dalam angkot tersebut :
Penumpang
1 : “Tumben lu pulang malem-malem naek angkot!”
Penumpang
2 : “Iya, gue baru kehilangan (sepeda) motor..” *senyum kecil*
…
Ternyata hari itu bukan
cuma gue yang lagi kehilangan.
Sadar
ga dalam hidup sehari-hari kita sering merasa sebagai orang yang
paling susah, orang yang paling menderita dan orang yang paling cupu
di antara tetangga, teman kerja atau bahkan keluarga sendiri?
Kita
sering ga inget kalo orang-orang di sekitar kita juga punya
kesusahannya masing-masing. Berapa sering kita memaksa keinginan kita
yang sedang sedih kepada orang lain hanya karena kita melihat mereka
tidak sedang murung, karena kita melihat mereka sedang senyum, karena
mereka kita sering melihat mereka tertawa?
“Be
kind. Everyone you meet is fighting a hard battle” - Plato
Nice post.. tapi video-nya bikin mellow huhuhu..
ReplyDelete