Wednesday, September 11, 2013

Branding 101 : Apple



Apple baru aja rilis iPhone 5s. Seperti biasa, ponsel penerus iPhone 5 ini langsung menjadi bahan pembicaraan di berbagai media sepanjang hari. Salah satu fitur yang dianggap inovatif dan paling banyak dibahas adalah TouchID, sebuah sensor sidik jari yang dapat digunakan untuk login ke dalam ponsel dan otorisasi pembelian di Apple App Store tanpa perlu lagi memasukan passcode seperti biasa.

Tidak banyak orang yang tahu Motorola pernah merilis ponsel Android dengan sensor sidik jari pada tahun 2011.

Apple meperkenalkan iMac baru pada Oktober 2012 setelah lama sekali tidak ada update pada komputer desktop all-in-one legendaris tersebut. Selain fisiknya terlihat menjadi sangat tipis karena tidak lagi menggunakan DVD drive, iMac baru saat itu menawarkan teknologi Fusion Drive yang saat itu ramai dibicarakan orang sebagai suatu inovasi yang keren. Fusion Drive adalah teknologi di mana dalam sebuah komputer terdapat 2 media penyimpanan berbeda yakni flash storage yang terkenal akan kecepatannya namun harganya mahal dengan hard disk biasa yang harganya murah namun tidak secepat flash storage.

Januari 2010 Lenovo pernah merilis komputer dengan teknologi sejenis yang diberi nama Rapid Drive. Tidak banyak orang atau media yang membahasnya.

Kamu punya dana Rp15 juta untuk beli laptop lalu datang ke pameran komputer. Di sana kamu ketemu berbagai macam merek laptop dan tipe. Pernah ngerasa sayang dengan dana Rp15 juta kalo engga beli MacBook Pro atau MacBook Air?

Tahu ga kenapa itu semua bisa sering kejadian di Apple tapi jarang terjadi di merek lain? Jawabannya adalah branding. Mereka yang bekerja di Apple, Inc. terus berpikir dan bekerja keras mengasosiasikan merek Apple dengan sebuah kata “inovatif”. Iya, jawabannya sesederhana itu. Hanya mewujudkan jawaban tersebut yang butuh waktu belasan, puluhan tahun atau bahkan seumur hidup.

Kamu punya usaha kecil-kecilan ato jadi freelancer?

Coba cari 1 kata atau 1 frase yang dapat kamu asosiasikan dengan merek usaha kamu atau dengan nama kamu jika kamu adalah freelancer. Kata atau frase tersebut adalah suatu nilai yang membawa manfaat bagi konsumen/klien yang akan terus kamu perjuangkan sepanjang usahamu ada. Mungkin kamu butuh waktu 1-2 minggu atau bahkan lebih untuk mendapatkan kata/frase yang pas, itu wajar. Setelah dapat kemudian catat lalu komunikasikan ke tim (jika ada) secara rutin.

Ngapain sih mesti capek-capek bikin aneh-aneh gituan segala? Silakan baca lagi artikel ini dari paragraf pertama..

1 comment:

  1. Hmmm.. jadi mikir kata/frase untuk brand usaha impian gue nanti nih.. *berpikir keras*

    ReplyDelete