Ada perumpamaan mengenai lilin yang menjadi penerang di kala gelap dan betapa lilin berkorban untuk meleleh terbakar demi memberikan sinarnya sebagai penerang bagi mereka yang berada dalam gelap. Kita mungkin sudah terbiasa dengan perumpamaan itu dan mungkin juga perumpamaan ini sudah menjadi klise jika dibahas secara detail. Inti perumpamaan itu adalah dibutuhkan pengorbanan tanpa syarat jika kita ingin memberkati komunitas kita.
Namun ada suatu hal yang tersirat dalam
perumpamaan lilin ini. Lilin menjadi berharga dalam gelap karena lilin tersebut
bersinar dalam jangka waktu yang terbatas. Jika lilin dapat bersinar tanpa
dibatasi jangka waktu, maka sinar terang lilin tersebut tidak lagi berharga.
Justru karena dibatasi oleh jangka waktu, lilin menjadi berharga dan memberi
arti bagi sekitarnya. Kita sering diajarkan untuk mengikuti teladan lilin yang
rela berkorban memberikan seluruh keberadaan dirinya untuk memberkati
komunitas, namun adakah kita benar-benar seperti lilin itu?
Lilin tetap berusaha untuk bersinar
maksimal walau sinarnya itu terbatas oleh jangka waktu dan lilin itu akan
hilang lenyap saat jangka waktunya telah habis. Lilin tetap berusaha untuk
bersinar walau sinarnya kadang bergoyang-goyang saat diterpa hembusan angin
yang ingin memadamkannya. Aplikasinya terhadap hidup kita adalah kita pun harus
berusaha untuk bersinar maksimal walau usia kita terbatas dan seringkali kita
diterpa oleh badai hidup yang mencoba untuk membuat kita menyerah. Kita harus
tetap berusaha memberkati komunitas kita dengan apapun yang kita miliki saat
ini walaupun kelak tidak ada satu manusia pun yang menghargai ataupun mengenang
kita saat jangka waktu kita telah habis di dunia ini.
Mungkin secara sisi manusia, kita ingin
berontak dan berhenti menunaikan tugas sebagai lilin Kristus. Mungkin saat
menghadapi hembusan angin dan badai hidup, kita ingin menyerah padam dan
mengikuti arus dunia. Mungkin kita merasa tertolak dan mulai ingin kompromi
dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Kristus supaya kita boleh
diterima komunitas dan merasa sedikit berharga. Jangan menyerah sebab Tuhan
selalu menyertai kita saat apapun juga. Tuhan tidak perlu memberitahukan kita
tentang keberadaanNya ataupun tentang campur tanganNya dalam setiap tantangan
hidup kita. Yang kita perlu lakukan adalah kepercayaan mutlak dan penyerahan
total pada Tuhan Allah kita. Tetaplah bersinar walaupun kecil cahaya sinar
kita, karena jika waktu kita sudah habis kelak, kita pasti akan menuai bahagia bersama
Dia yang sangat mengasihi kita. Tetaplah bersinar dengan maksimal dalam masa
hidup kita yang terbatas karena kita tidak akan pernah tahu hidup siapa saja
yang diberkati dan diubahkan oleh cahaya kehidupan kita ini.
Tuhan berkati.
*Image courtesy of: http://footage.shutterstock.com
*Image courtesy of: http://footage.shutterstock.com
No comments:
Post a Comment